MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI
NAMA : MUAHAMAD SYAHRUSSAUM NUGROHO
NPM/KELAS : 10120680/2KA23
MAPEL : Manajemen Layanan Sistem Informasi
TUGAS M1
PENGERTIAN MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI
Manajemen Layanan Sistem Informasi adalah suatu metode pengelolaan sistem informasi(SI) yang secara filosofis terpusat pada perspektif konsumen layanan SI terhadap bisnis perusahaan.
Manajemen
Layanan Sistem Informasi berfokus pada proses dan karenanya terkait dan
memiliki minat yang sama dengan kerangka kerja dan metodologi gerakan perbaikan
proses (seperti Six Sigma, ERP, dsb) Disiplin ini tidak memedulikan detail
penggunaan produk suatu pemasok tertentu atau detail teknis suatu sistem yang
dikelola, melainkan berfokus pada upaya penyediaan kerangka kerja untuk menstrukturkan
aktivitas yang terkait dengan sistem informasi dan interaksi antara personel
teknis TI dengan pengguna teknologi informasi.
Manajemen Layanan Sistem
Informasi umumnya menangani masalah operasional manajemen sistem informasi dan
bukan pada pengembangan teknologinya sendiri. Contohnya, proses pembuatan software komputer untuk dijual bukanlah fokus
dari disiplin ini, melainkan sistem komputer yang digunakan oleh bagian
pemasaran dan pengembangan bisnis di perusahaan perangkat lunak-lah yang
merupakan fokus perhatiannya. Banyak pula perusahaan non-teknologi, seperti
pada industri keuangan, ritel, dan pariwisata, yang memiliki sistem TI yang
berperan penting, walaupun tidak terpapar langsung kepada konsumennya.
FRAMEWORK MANAJEMEN LAYANAN
SISTEM INFORMASI
Contoh kerangka kerja dari
Manajemen Layanan Sistem Informasi adalah sistem pengelolaan data karyawan dan
penggajian pada sebuah perusahaan manufaktur, atau biasa disebut Human
Resources Information System (HRIS). Software HRIS tersebut biasanya melakukan
proses penyimpanan database karyawan dalam sebuah perusahaan. Dari mulai
karyawan tersebut di-hire sebagai karyawan sampai dengan karyawan
tersebut resign. Manajemen Layanan Sistem Informasi pada HRIS
terletak pada proses penginputan data oleh Admin dan juga transaksi-transaksi
yang dilakukan secara online oleh karyawan itu sendiri.
Proses Penginputan data oleh
Admin biasanya berupa data personal karyawan, gaji, serta data lainnya sesuai
kebutuhan masing-masing perusahaan. Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh
karyawan biasanya berupa permohonan cuti, overtime, atau yang
berhubungan dengan Finance, seperti claim medical reimbursement, expenses, dan lain sebagainya.
Proses otomatisasi tersebut
dapat mengurangi kemungkinan human error juga mempercepat
proses dengan mengurangi risiko tercecernya dokumen pendukung.
Metode yang digunakan Manajemen Layanan
Sistem Informasi
1. Total Quality Management (TQM)
TQM adalah strategi manajemen yang ditunjukan untuk menanamkan kesadaran
kualitas pada semua proses dalam organisasi.
2. Six Sigma
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk
mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian
kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan.
Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan
produk, dan menghilangkan biaya.
3. Business Process Management (BPM)
BPM adalah suatu metode penyelarasan secara efisien suatu organisasi
dengan keinginan dan kebutuhan organisasi tersebut. BPM merupakan suatu
pendekatan manajemen holistic untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
bisnis seiring upaya untuk mencapai inovasi, fleksibilitas dan integrasi dengan
teknologi.
4. Capability Maturity Model Integration
(CMMI)
CMMI adalah suatu pendekatan perbaikan proses yang memberikan
unsure-unsur penting proses efektif bagi organisasi. Praktik-praktik terbaik
CMMI dipublikasikan dalam dokumen-dokumen yang disebut model, yang
masing-masing ditunjukan untuk berbagai bidang yang berbeda.
Kerangka Kerja (Framework) Manajemen
Layanan Sistem Informasi
1. Information Technology Infrastructure
Library (ITIL)
ITIL atau Information Technology Infrastructure Library adalah suatu
rangkaian dengan konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan,
serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian
buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan (TI). Nama ITIL dan IT
Infrastructure Library merupakan merek
dagang terdaftar dari Office of
Government Commerce (OGC) Britania Raya.
2. Control Objectives for Information and
Related Technology(COBIT)
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)
merupakan audit sistem informasi dan dasar pengendalian yang dibuat olehInformation Systems Audit and Control Association (ISACA)
dan IT Governance Institute (ITGI) pada tahun 1992.
3. Software Maintenance Maturity Model
4. PRM-IT IBM’s Process Reference
Model for IT
5. Application Services Library (ASL)
Aplikasi Layanan Perpustakaan (ASL) adalah kerangka kerja domain publik
dari praktik terbaik yang digunakan untuk standarisasi proses dalam Aplikasi
Manajemen, disiplin memproduksi dan memelihara sistem informasi dan aplikasi.
Istilah “perpustakaan” digunakan karena ASL disajikan sebagai satu set buku
yang menggambarkan praktek-praktek terbaik dari industri TI. Hal ini dijelaskan
dalam beberapa buku dan artikel (banyak dari mereka hanya tersedia dalam bahasa
Belanda) dan di situs resmi ASL BiSL Foundation.
6. Business Information Services
Library (BISL)
BiSL adalah standar domain publik sejak tahun 2005, diatur oleh Lembaga
ASL BiSL (sebelumnya Lembaga ASL). Kerangka kerja ini menggambarkan standar
untuk proses dalam manajemen informasi bisnis di strategi, manajemen dan
operasi tingkat. [1] BiSL berkaitan erat dengan ITIL dan ASL kerangka, namun
perbedaan utama antara kerangka kerja ini adalah bahwa ITIL dan ASL fokus pada
pasokan sisi informasi (tujuan organisasi TI), sedangkan BiSL berfokus pada
sisi permintaan (yang timbul dari organisasi pengguna akhir)
7. Microsoft Operations
Framework (MOF). Microsoft Operations Framework (MOF) 4.0 adalah
serangkaian panduan yang bertujuan membantu teknologi informasi (TI)
profesional menetapkan dan menerapkan layanan yang handal dan hemat biaya.
8. eSourcing Capability Model for
Service Providers (Escm-sp) daneSourcing Capability Model for Client
Organizations (eSCM-CL) dari ITSqc for Sourcing Management
eSourcing Capability Model for Service Providers (eSCM-SP) adalah
suatu kerangka kerja yang dikembangkan oleh ITSqc di Carnegie Mellon
University. eSCM-SP adalah “praktek terbaik” model kemampuan dengan tiga tujuan
:
- Untuk memberikan penyedia layanan bimbingan
yang akan membantu mereka meningkatkan kemampuan mereka di seluruh
sourcing siklus hidup
- Untuk menyediakan klien dengan cara yang
obyektif mengevaluasi kemampuan penyedia layanan
- Untuk menawarkan penyedia layanan standar untuk
digunakan saat membedakan diri dari pesaing.
Komentar
Posting Komentar