Framework pada ITSM


NAMA            : MUAHAMAD SYAHRUSSAUM NUGROHO

NPM/KELAS  : 10120680/2KA23

MAPEL           : Manajemen Layanan Sistem Informasi

TUGAS M2

ITSM (Information Technology Service Management, atau bisa disebut juga sebagai manajemen layanan teknologi informasi. Yaitu metode yang digunakan untuk pengelolahan teknologi informasi, yang berfungsi untuk memberikan layanan kepada konsumen secara baik dan maksimal agar memaksimalkan bisnis pada suatu perusahaan. Didalam ITSM ini banyak sekali kerangka kerja yang bisa digunakan.

Apa yang membedakan pendekatan IT management seperti Network Management dan IT Systems Management, ITSM memiliki karakter sebagai berikut :

- Mengadopsi pendekatan proses pada manajemen.

- Lebih fokus terhadap kebutuhan konsumen dan layanan IT untuk konsumen.

- Menekankan perbaikan yang berkelanjutan (Continual Improvement)

 Salah satu framework ITSM adalah standar ISO/IEC 20000. Framework ITSM sendiri dipengaruhi dan diadopsi dari standar lain seperti ISO 9000 (Sistem Manajemen Mutu) dan ISO/IEC 27000 (Sistem Manajemen Keamanan Informasi).

Sehingga secara garis besar adalah ITSM merupakan sebuah proses pengukuran sebuah layanan yang terfokus pada kepuasan pelanggan dalam menggunakan layanan tersebut.

Contoh framework pada ITSM adalah :

ITIL (Information Technology Infrastructure Library)

Merupakan sebuah konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi. ITIL menekankan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi dibagi menjadi 5 bagian

o          Service Strategy.

Memberikan panduan kepada pengimpelemntasi bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan IT), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy :

1.         Service Portofolio Management.

2.         Financial Management.

3.         Demand Management.

o          Service Design.

Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu:

1.         Service Catalog Management.

2.         Service Level Management.

3.         Supplier Management.

4.         Capacity Management.

5.         Availability Management.

6.         IT Service Continuity Management.

7.         Information Security Management

o          Service Transition.

Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:

1.         Transition Planning and Support.

2.         Change Management.

3.         Service Asset & Configuration Management.

4.         Release & Deployment Management.

5.         Service Validation.

6.         Evaluation.

7.         Knowledge Management.

o          Service Operation.

Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:

1.         Event Management.

2.         Incident Management.

3.         Problem Management.

4.         Request Fulfillment.

5.         Access Management.

o          Continual Service Improvement.

Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA)

1.    Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT)
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan audit sistem informasi dan dasar pengendalian yang dibuat oleh Information Systems Audit and Control Association (ISACA) dan IT Governance Institute (ITGI) pada tahun 1992.

2.    Software Maintenance Maturity Model

3.    PRM-IT  IBM’s Process Reference Model for IT

4.    Application Services Library (ASL)
Aplikasi Layanan Perpustakaan (ASL) adalah kerangka kerja domain publik dari praktik terbaik yang digunakan untuk standarisasi proses dalam Aplikasi Manajemen, disiplin memproduksi dan memelihara sistem informasi dan aplikasi. Istilah “perpustakaan” digunakan karena ASL disajikan sebagai satu set buku yang menggambarkan praktek-praktek terbaik dari industri TI. Hal ini dijelaskan dalam beberapa buku dan artikel (banyak dari mereka hanya tersedia dalam bahasa Belanda) dan di situs resmi ASL BiSL Foundation.

5.    Business Information Services Library (BISL)
BiSL adalah standar domain publik sejak tahun 2005, diatur oleh Lembaga ASL BiSL (sebelumnya Lembaga ASL). Kerangka kerja ini menggambarkan standar untuk proses dalam manajemen informasi bisnis di strategi, manajemen dan operasi tingkat. [1] BiSL berkaitan erat dengan ITIL dan ASL kerangka, namun perbedaan utama antara kerangka kerja ini adalah bahwa ITIL dan ASL fokus pada pasokan sisi informasi (tujuan organisasi TI), sedangkan BiSL berfokus pada sisi permintaan (yang timbul dari organisasi pengguna akhir)

6.    Microsoft Operations Framework (MOF)
Microsoft Operations Framework (MOF) 4.0 adalah serangkaian panduan yang bertujuan membantu teknologi informasi (TI) profesional menetapkan dan menerapkan layanan yang handal dan hemat biaya.

8.    eSourcing Capability Model  for Service Providers (Escm-sp) dan eSourcing Capability Model for Client Organizations (eSCM-CL) dari ITSqc for Sourcing Management
eSourcing Capability Model  for Service Providers (eSCM-SP) adalah suatu kerangka kerja yang dikembangkan oleh ITSqc di Carnegie Mellon University. eSCM-SP adalah “praktek terbaik” model kemampuan dengan tiga tujuan :

·       Untuk memberikan penyedia layanan bimbingan yang akan membantu mereka meningkatkan kemampuan mereka di seluruh sourcing siklus hidup

·       Untuk menyediakan klien dengan cara yang obyektif mengevaluasi kemampuan penyedia layanan

·       Untuk menawarkan penyedia layanan standar untuk digunakan saat membedakan diri dari pesaing.

 

sumber :

https://ariefkendyblog.wordpress.com/2017/04/28/definisi-framework-manajemen-layanan-sistem-informasi/

https://kupasti.wordpress.com/2018/03/14/kerangka-kerja-manajemen-layanan-sistem-informasi/

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI

Manajemen hubungan pelanggan dan Manajemen hubungan pemasok

"Manajemen insiden dan permintaan layanan"