Manajemen hubungan pelanggan dan Manajemen hubungan pemasok

 NAMA            : MUAHAMAD SYAHRUSSAUM NUGROHO

NPM/KELAS  : 10120680/2KA23

MAPEL           : Manajemen Layanan Sistem Informasi

TUGAS M11


A. Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management)

1. Pengertian Manajemen Hubungan Pelanggan

 Manajemen hubungan pelanggan adalah proses mengelola informasi rinci tentang pelanggan perorangan dan semua “titik kontak” pelanggan secara seksama untuk memaksimalkan loyalitas pelanggan. Titik kontak pelanggan adalah semua kejadian dimana pelanggan menghadapi merk dan produk dari pengalaman aktual ke komunikasi pribadi atau massal hingga observasi biasa.

Sedangkan menurut Storbacka dan Lehtinen CRM merupakan hubungan pelanggan yang kooperatif antara provider dengan pelanggan sehingga kedua pihak sama–sama untung dan akhirnya dapat meningkatkan nilai mereka.

 Barnes dan Piccoli et.al mengemukakan bahwa CRM adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menjalin hubungan dengan pelanggan secara lebih mendalam dengan memadukan setiap aspek dari setiap kontak dengan pelanggan, termasuk penjualan, pemasaran dan pelayanan pelanggan. dengan diterapkannya CRM, memungkinkan perusahaan untuk memiliki kapabilitas untuk memahami perilaku pembelian pelanggan dengan lebih baik untuk menentukan tipe komunikasi yang bagaimana yang seharusnya dijalankan dalam menghadapi pelanggan.

Manajemen hubungan pelanggan dipergunakan untuk melacak dan mendapatkan secara hati-hati data rinci mengenai ekonomi, demografi, gaya hidup, psikografik, dan elemen-elemen interaksi dari pelanggan tersebut. Gaya hidup dan psikografik ini dipakai untuk meningkatkan komunikasi pemasaran dan strategi produk.

Pada dunia binis, silaturahim sangat perlu untuk menjaga kelanggengan hubungan bisnis, bahkan meningkatkan keuntungan, baik duniawi maupun ukhrawi, dengan silaturahim jalinan persaudaraan dengan mitra atau dengan customer akan lebih erat dan terbina. Sebagaimana sosok pendiri BPR yaitu Kiai Sahal, beliau sangat berjiwa social, sehingga beliau memiliki kebiasaan berkeliling silaturahim ke setiap rumah tetangganya dan tidak sungkan untuk meminta maaf duluan. Sehingga kebiasaan beliau itu pun menjadi tradisi di lingkungan sekitar beliau tinggal.

 

2. Manfaat dan Tujuan Manajemen Hubungan Pelanggan

Banyak perusahaan memiliki sejumlah besar pelanggan (terkadang hingga jutaan), dengan beragam titik sentuh (misalnya, teller, staf pusat panggilan, mesin swalayan, dan situs web), di berbagai lokasi geografis. Pada satu fasilitas jasa yang besar, tidak mungkin seorang pelanggan dilayani oleh staf frontline yang sama pada kunjungan berikutnya.

Untuk situasi seperti ini, manajer kurang memiliki sarana untuk mempraktikkan pemasaran hubungan. Namun, kini sistem manajemenhubunganpelanggan bertindak sebagai pencetus, menangkap informasi pelanggan dan menghantarkannya ke berbagai titik sentuh. Dari perspektif pelanggan, sistem manajemen hubungan pelanggan yang diterapkan dengan baik dapat memberikan interface yang menyeluruh bagi pelanggan yang menghantarkan kustomisasi dan personalisasi. Beberapa manfaat dari manajemen hubungaan pelanggan, yaitu :

a.      Mendorong loyalitas nasabah Aplikasi manajemen hubungan pelanggan memungkinkan perusahaan untuk mendayagunakan informasi dari semua titik kontak dengan nasabah, baik via web, call atupun lewat staff pemasaran dan pelayanan di lapangan.

b.     Mengurangi biaya Kemampuan perusahaan dalam penjualan dan pelayanna, ada biaya yang bisa dikurangi. Misalnya dengan memanfaatkan teknologi web. Aplikasi manajemen hubungan pelanggan memungkinkan penjualan atau pelayanan dengan biaya lebih murah dalam sebuah skema program pemasaran yang spesifik dan terfokus.

c.      Meningkatkan efesiensi operasional Otomatisasi penjualan dan proses layanan dapat mengurangi resiko turunyya kualitas pelayanan. Pengguna teknologi web atau call center misalnya, akan mengurangi biaya serta proses administrasi yang mungkin timbul.

d.     Peningkatan time to market Aplikasi manjemen hubungan pelanggan memungkinkan kita membawa produk ke pasar dengan lebih cepat dengan informasi pelanggan yang lebih baik.

e.      Peningkatan pendapatan Aplikasi manajemen hubungan pelanggan menyediakan informasi untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan.

Untuk menjalin suatu hubungan, perusahaan harus mengetahui karateristik tertentu yang dibutuhkan untuk membuktikan bahwa suatu hubungan itu eksis sehingga dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap hubungan tersebut.

 

3. Konsep Manajemen Hubungan Pelanggan

 Konsep utama dari manajemen hubungan pelanggan adalah pembentukan nilai. Tujuannya adalah bukan memaksimalkan keuntungan dari transaksi tunggal tetapi membangun hubungan jangka

panjang dengan pelanggan serta memperbaiki tingkat kepuasan pelangan, meningkatkan loyalitas pelanggan dengan merubah pelanggan baru menjadi pelanggan regular sehngga akhirnya dapat menjadi advokat yang aktif, serta meningkatkan pendapatan dari pelanggan yang ada dalam menghadapi pesaingan yang tinngi, globalisasi, turnover pelanggan yang tinggi dan berkembangnya biaya akuisisi pelanggan

Menurut Storbacka dan Lehtine ada tiga konsep dari manajemen hubungan pelanggan yaitu:

a. Menciptakan nasabah Tujuan dari menciptakan nasabah tidak hanya untuk memaksimalkan pendapatan dari transaksi tunggal, melainkan keunggulan bersaing yang tidak hanya berdasarkan harga, tetapi juga berdasarkan kemampuan provider untuk membantu pelanggan menghasilkan nilai untuk mereka sendiri dan untuk membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

b. Melihat produk sebagai suatu proses Perbedaan secara tradisional antar barang dan jasa tidak berarti. Produk dilihat sebagai suatu entitas yang mencakup pertukaran antara proses yang dilakukan provider dan proses yang dilakukan nasabah, dimana dalam pertukaran ini kemampuan provider sebagoian dipindahkan ke dalam penciptaan nilai nasabah . Oleh karenanya perbedaan produk menjadi perbedaan proses, sehingga membuka peluang yang tidak terbatas untuk menciptakan berbagai jenis hubungan..

 c. Tanggumg jawab provider CRM tidak hanya perusahaan memuaskan kebutuhan nasabah, juga tidak cukup dengan nasabah yang puas. suatu perusahaan dapat membina hubungan yang lebih kuat hanya jika perusahaan bertanggungjawab dalam membangun hubungan tersebut dan menawarkan para pelanggannya untuk menghasilkan nilai–nilai mereka sendiri.

 

 

 

4. Strategi Manajemen Hubungan Pelanggan

Strategi manajemen hubungan pelanggan didasarkan pada filosofi personalisasi. Personalisasi berarti tujuan dan pelayanan, kepada pelanggan harus dirancang berdasarkan prefensi pelanggan dan perilaku pelanggan. Personalisasi menciptakan kenyamanan kepada pelanggan.Selanjutnya adalah mendatangkan dan mempertahankan loyalitas pelanggan melalui hubungan personal. Setelah personalisasi mengambil tempat, sebuah perusahaan perlu meneruskan hubungan dengan pelanggan. Kontak secara berkelanjutan dengan pelanggan, khususnya ketika merancang pelayanan sesuai dengan keinginan pelanggan, dapat menciptakan loyalitas pelanggan.

Penerapan strategi CRM di semua tingkatan organisasi, unit kerja, dan titik kontak pelanggan dengan organisasi tersebut adalah sangat penting untuk menjalin dan menumbuh kembangkan hubungan perusahaan dengan para pelanggannya maupun mitra bisnisnya. Melalui penerapan strategi CRM, suatu perusahaan diharapkan akan lebih mengenal pelanggannya, dengan mengenal pelanggan atau segmen pelanggan secara lebih mendalam akan memudahkan untuk mengoptimalkan keuntungan dan meminimalkan resiko bisnis. Strategi hubungan pelanggan sangatlah penting dalam menciptakan loyalitas nasabah. CRM didasarkan pada prinsip dasar yang menyatakan bahwa layanan yang baik tidak menjamin kepuasan pelanggan dan kepuasan pelanggan tidak menjamin loyalitas. Karena itu timbul kebutuhan akan hubungan pelanggan yang kuat untuk membangun loyalitas.

Langkah–langkah yang ditempuh perusahaan dalam strategi manajemen hubungan pelanggan diantaranya:

1. Berusaha mengenal pelanggan secara personal.

2. Menyimpan data pelanggan dengan membangun basis data yang terdiri dari nomor telepon dan alamat rumah.

3. Mempelajari prefensi dengan menganalisis data yang diperoleh melalui survey dan jajak pendapat.

4. Melakukan riset pelanggan.

5. Bersikap jujur kepada pelanggan.

6. Mengakui jika terjadi kesalahan, masalah, atau penundaan.

Keberhasilan strategi Manajemen Hubungan Pelanggan ditentukan oleh 3 faktor utama yaitu:

a.      Manusia

Karena Manjemen Hubungan Pelanggan lebih kebagaimana mengelola hubungan atau relasi antar manusia sehingga diperlukan personal touch, attitude dan semangat dari perusahaan untuk lebih aktif lagi untuk mengenal kebutuhan dan keinginan pelanggannya lebih jauh lagi agar dapat memuaskan pelanggan.

b.     Proses

System yang membantu manusia untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan nasabah.

c.      Teknologi

Untuk lebih membantu mempercepat dan mengoptimalkan factor manusia dalam proses aktivitas manajemen hubungan pelanggan. Teknologi adalah alat penunjang dalam melengkapi nilai tambah.manajemen hubungan pelanggan. Manajemen hubungan pelanggan mendukung aktivitas bagian customer service dalam mengotomatisasi pelayanan sehinggan bagian customer service dapat mempercepat pelayanan dan mampu merekam aktivitas seputar pertanyaan dan keluhan pelanggan. 

5. Pengembangan Manejemen Hubungan Pelanggan

 Memaksimalkan nilai pelanggan berarti mengembangkan hubungan pelanggan untuk jangka panjang. Dewasa ini perusahaan telah meninggalkan pemasaran misal yang tidak efisien dan beralih ke pemasaran persis yang dirancang untuk membangun hubungan pelanggan yang kuat. Ekonomi saat ini didukung oleh bisnis informasi. Informasi itu sendiri mempunyai kelebihan dalam hal mudah dideferensiasikan, disesuaikan, dipersonalisasikan, dan dikirimkan sepanjang jaringan dengan kecepatan yang mengagumkan.

Pengembangan manajemen hubungan pelanggan dapat dijelaskan sebagai berikut :

a.      Data dan Informasi > Data adalah seluruh fakta yang disimpan atau digunakan di seluruh aspek perusahaan. Sedangkan informasi adalah segala sesuatu yang dapat memberikan masukan dan gambaran mengenai suatu hal. Kelengkapan data dan inormasi mengenai nasabah ini menjadi syarat utama dalam keberhasilan manajemen hubungan pelanggan yang dilakukan perusahaan oleh nasabah.

 

 Kelengkapan data dan informasi yang berguna dalam manajemen hubungan pelanggan adalah :

1. Data identifikasi (nama, alamt, nomor telepon/nasabah)

2. Data pemasaran (deskripsi, prefensi nasabah pada transaksi yang dikumpulkan)

3. Data overlay (profil nasabah yang diperoleh dari pihak ketiga yang dapat mendukung data perusahaan)

4. Data terdaftar (profil nasabah yang dikumpulkan dari pihak ketiga yang dapat dipinjam)

 

b.     Sumber Daya manusia (People) >Orang yang terlibat dalam hal ini adalah karyawan sebagai pelaksana manajemen hubungan pelanggan. Pada dimensi SDM, factor kunci yang harus diperhatikan adalah seperti struktur organisasi, peran dan tanggungjawab, budaya perusahaan, prosedur dan program change manajemen secara menyeluruh. Untuk mengelola hubungan atau relasi dengan nasabah diperlukan personal toarch atau sentuhan–sentuhan pribadi dan manusiawi. Diperlukan attitude dan semangat dari dalam pelaku bisnis untuk lebih proaktif dalam menggali dan mengenal nasabahnya lebih dalam agar dapat lebih memuaskan mereka.

 Proses > Proses merupakan sitem dan prosedur yang membantu manusia untuk leih mengenali dan menjalin hubungan dekat dengan nasabah. Pada komponen ini terdapat empat aktivitas yang harus dilalui, yaitu :

 

1.     Tahap identifikasi

 Ditujukan untuk menetukan criteria secara tepat siapa konsumen yang akan dibidik. Inti dari manajemen hubungan ini adalah memilah dari sekian banyak nasabah yang ada, nasabah mana yang paling menguntungkan.

2.     Tahap diferensiasi

Pada tahap ini nasabah dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Hal ini ditujukan agar perusahaan dapat membuat strategi layanan dan memfokuskan energinya pada tiap kelompok.

3.     Tahap interaksi

Timbale balik antara nasabah dengan perusahaan sehingga perusahaan dapat mempelajari lebih lanjut dan dalam mengenai keinginan dan kebutuhan nasabah.

4.     Tahap personalisasi

Tahap ini mempelajari perilaku nasabah, konsep manajemen hubungan pelanggan secara sederhana adalah perlakuan nasabah yang berbeda dengan perlakuan yang berbeda. Filosofi yang lebih alam adalah perlakuan nasabah dengan cara seperti yang mereka inginkan, produk maupun program disesuaikan dengan keadaan secara terus menerus dengan menggunakan semua informasi yang telah didapat sebelumnya untuk membuat barang atau jasa yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah.

 

d.     Teknologi > Diperkenalkan untuk lebih membantu mempercepat dan mengoptimalkan factor manusia dan proses dalam aktivitas manajemen hubungan pelanggan sehari–hari. Meskipun demikian, kita tetap harus melihat dulu struktur bisnis, perilaku konsumen, karyawan, maupun budaya kerja, karena teknologi tidak dapat memecahkan persoalan begitu saja, perlu disadari bahwa teknologi adalah alat penunjang dalam melengkapi nilai tambah manajemen hubungan pelanggan.

     CRM merupakan bagian dari Sistem Informasi Perusahaan, adalah suatu strategi bisnis yang menggunakan teknologi informasi untuk menghasilkan perusahaan yang berkompeten, terpercaya dan terintegrasi dengan pelanggan berdasarkan sisi pelanggan sehingga semua proses dan interaksi dengan pelanggan membantu terpeliharanya dan meningkatkan hubungan relasi yang menguntungkan. CRM didefinisikan sebagai strategi sales, marketing dan service yang terintegrasi. Manajemen Hubungan pelanggan adalah proses dinamis dalam mengatur hubungan antara pelanggan dengan perusahaan agar para pelanggan dapat memilih untuk tetap melanjutkan hubungan saling menguntungkan secara komersial dan untuk mengantisipasi agar hubungan tersebut tidak menjadi tidak menguntungkan perusahaan. 

Customer Relationship Manajemen memiliki 3 fase,yaitu :

 

a.      Menjaring pelanggan baru (Acquire) Perusahaan mendapatkan pelanggan baru dengan mempromosikan keunggulanproduk dan jasa perusahaan. Perusahaan mendemonstrasikan bagaimana merekamenegaskan kembali lingkup/batasan performa industri dengan menghargai kenyamanandan inovasi. Proporsi nilai bagi pelanggan adalah penawaran dari produk superior yangditempa oleh pelayanan yang memuaskan. Mendapatkan pelanggan baru menuntut tingkatan yang serupa dengan determinasi. Strategi 26Afif Gifano, Skripsi Sarjana, “Pengaruh Customer Relationship Management Terhadap Loyalitas Pelanggan, Jakarta:Univesitas Indonesia, 2012, hlm. 44. 26 untuk akuisisi yang berhasil membutuhkan perencanaan yang benar-benar matang guna menyusun penjualan yang kaya, tinggi, dan terintegrasi, dan mendukung pengalaman bagi pelanggan.

 

b.     Meningkatkan kemampuan untuk menghasilkan keuntungan dari pelanggan yang telah ada (Enhance) Perusahaan meningkatkan hubungan pelanggan dengan memberikan perhatian yangmemuaskan dalam upselling dan cross-selling, yang dengan cara demikian jugamemperdalam dan memperluas hubungan tersebut. Proporsi nilai bagi pelanggan adalah penawaran dari kenyamanan yang lebih besar dengan biaya yang rendah (one-stopshopping). Perusahaan dapat membuktikan komitmen mereka pada basis keseharian dengan menyediakan waktu untuk mendengarkan keluhan atau pendapat pelanggan dan dengan mengembangkan fokus pelayanan mereka.

 

c.      Mempertahankan pelanggan yang menguntungkan untuk kelangsungan hidup (Retain) Retensi berfokus pada kemampuan adaptasi pelayanan mengirimkan apa yang dikehendaki pelanggan dan bukanlah yang dikehendaki pasar. Proporsi nilai bagi pelanggan adalah penawaran dari suatu hubungan yang proaktif yang bekerja pada bidangyang menjadi ketertarikan atau minat pelanggan yang paling baik. Alasan dibalik strategi iniadalah sederhana : jika perusahaan ingin mendapatkan untung, pertahankan pelangganyang baik.

 

Ada 3 jenis aplikasi Customer Relationship Manajement antara lain :

 

1.     Operational CRM Operational CRM adalah pengelolahan secara otomatis dari proses bisnis secara terintegrasi dan horizontal termasuk customer touch-points dan integrasi front-backoffice.

2.     Analytical CRM Analytical CRM adalah analisis data yang diperoleh dari Operational CRM dengan memanfaatkan tools dan software untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai perilaku pelanggan atau kelompok pelanggan.

3.     Collaborative CRM Collaborative CRM adalah seperangkat aplikasi dari pelayanan kolaborasi termasuk e-mail, ecommunities, publikasi personal dan alat lainnya yang sejenisyang dirancang untuk memfasilitasi interaksi antara pelanggan dengan perusahaan

 

 

 

 

B. Manajemen Hubungan Pemasok (Supplier relationship management)

 

Pemasok adalah salah satu mitra (orang ataupun badang usaha) yang menyalurkan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan dalam produksi barang ataupun jasa. Selain itu, pemasok adalah orang atau perusahaan yang menyediakan produk atau layanan kepada entitas atau perusahaan lain. Peranan atau fungsi pemasok dalam bisnis perusahaan adalah menyediakan produk-produk berkualitas tinggi dari produsen dengan harga yang baik kepada distributor atau pengecer untuk kemudian dijual kembali.

Supplier relationship management (SRM) adalah proses dalam bisnis di mana organisasi mensistematisasikan interaksinya dengan individu atau mengatur pengiriman barang dan jasa mentah.

SRM dapat diimplementasikan melalui perangkat lunak, memungkinkan organisasi untuk secara efektif melakukan transaksi bisnis, meminta barang atau jasa, dan mengotomatiskan seluruh proses antara organisasi dan pemasoknya.

Manajemen hubungan pemasok adalah proses perencanaan dan pengelolaan semua hubungan dengan vendor yang memasok produk atau layanan apa pun ke perusahaan. Hubungan ini mungkin melibatkan pemasok bahan baku, pemasok utilitas atau pemasok layanan kebersihan. Oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk mengelola hubungan ini sehingga bisnis dapat memastikan pasokan produk dan layanan yang efisien bagi perusahaan.

Membuat dan memelihara sebuah Proses Manajemen Pemasok yang secara eksplisit dalam menguraikan rute yang harus diambil untuk mengelola pemasok adalah sangat penting agar perusahaan dapat memilih pemasok yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dari perusahaan. Proses Manajemen Pemasok ini lebih dari sekadar memilih perusahaan vendor yang tepat, namun hal ini juga menguraikan proses membangun kepercayaan dengan pemasok dan meningkatkan layanan yang diberikan oleh mereka.

Bagi perusahaan, manfaat manajemen hubungan pemasok adalah ?

Mengelola hubungan adalah bagian yang sangat penting bagi departemen mana pun di dalam perusahaan, tetapi lebih penting lagi bagi pemasok, karena ini adalah entitas yang berada di luar perusahaan. Pemasok ada di luar bisnis yang berarti bahwa perusahaan perlu berhati-hati dengan informasi yang diberikannya oleh pemasok.

Bisnis harus mencapai keseimbangan yang tepat karena pemasok perlu mengetahui nilai bisnis perusahaan sebelum mereka memberikan produk atau layanan yang baik dan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Lalu apa saja manfaat manajemen pemasok bagi perusahaan?

1. Pengurangan Biaya

Mengelola hubungan dengan pemasok berarti bahwa pemasok tetap bersama perusahaan untuk waktu yang lama dan perputaran dijaga agar tetap minimum. Bekerja dengan satu atau dua pemasok yang dapat menyediakan banyak bahan berbeda lebih baik daripada memiliki banyak pemasok berbeda. Ini berarti perusahaan dapat bekerja untuk meningkatkan layanan pemasok dan mengurangi biaya.

2. Mendorong Inovasi

Ketika sebuah perusahaan bekerja sama dengan pemasok, mereka dapat bekerja sama untuk melakukan inovasi. Melalui hal ini, kedua belah pihak dapat meningkatkan penawaran mereka secara eksponensial.

3. Kolaborasi

Ketika perusahaan membangun hubungan yang kuat dengan pemasok mereka, umpan balik dan komunikasi menjadi lebih terbuka dan mudah. Kolaborasi menjadi lebih mudah dilakukan dengan cara ini dan perusahaan dapat memberikan pengawasan kepada pemasok mereka sehubungan dengan cara meningkatkan layanan kepada perusahaan dan sebaliknya.

4. Peningkatan proses kerjasama di kedua belah pihak

Ketika umpan balik menjadi hal yang biasa, perusahaan dan pemasok akan mulai memahami cara kerja dalam mempertahankan hubungan baik mereka. Pemasok akan mulai memahami produk apa yang mungkin diminati perusahaan, dan perusahaan akan tahu waktu yang tepat untuk memesan produk atau bahan baku dari pemasok mereka sehingga mereka bisa menerima pesanan yang benar di waktu yang tepat.

Penerapan Manajemen Hubungan Pemasok

1. Membangun kerja sama yang langgeng

Jika sebuah perusahaan berniat menggunakan vendor lebih dari satu kali, perusahaan itu harus berusaha untuk membangun hubungan yang langgeng di mana mereka dapat melakukan komunikasi dengan mudah bahkan hanya melalaui telepon tanpa adanya kekhawatiran apapun.

Hubungan yang langgeng ini akan memastikan bahwa mereka akan memahami sepenuhnya kemampuan dari pemasok mereka sehingga pelaku bisnis tahu kapan mereka meminta lebih banyak dari pemasok mereka. Membangun hubungan yang kuat akan memastikan bahwa pemasok mereka akan mengurus kebutuhan bisnis perusahaan di masa depan sebelum perusahaan yang lain.

 2. Berinvestasi melalui teknologi

Dengan adanya perangkat lunak yang serba guna, kini sangat mudah bagi kita untuk menemukan perangkat lunak manajemen pemasok yang tepat untuk perusahaan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan eksplisit dari perusahaan.

Dengan adanya teknologi ini, perusahaan dapat melakukan pencarian pemasok yang cocok, membuat dasbor untuk mengambil snapshot tentang bagaimana semuanya berjalan, dan dengan cepat menemukan titik-titik yang kurang melalui data-data yang mudah dibaca.

3. Melakukan pembayaran ke pemasok tepat waktu

Hal ini memang terdengar sepele akan tetapi membayar pemasok tepat waktu adalah cara yang bagus untuk menjaga hubungan yang baik dengan pemasok. Beberapa perusahaan yang tidak melacak pengiriman dan pesanan menunjukkan bahwa pembayaran yang mereka lakukan mungkin tidak tepat waktu. Hal ini akan membuat pemasok kesulitan karena arus kas mereka tidak stabil dan mereka mungkin tidak mempercayai pelanggan yang sudah ada ini sebanyak kepercayaan mereka kepada pelanggan yang baru mereka peroleh.

Dengan menggunakan perangkat lunak pelacakan dan proses manajemen pemasok yang baik, perusahaan dapat memastikan bahwa pembayaran dilakukan tepat waktu dan pemasok tetap senang bekerja sama dengan perusahaan Anda.

4. Perjanjian pemasok yang disederhanakan

Perjanjian pemasok yang disederhanakan adalah berarti semua pemasok menerima perlakuan yang sama terlepas dari jenis layanan apa yang mereka sediakan untuk perusahaan. Ketika berhubungan dengan pemasok baru, biasanya prosesnya akan jauh lebih cepat karena perjanjiannya akan sama untuk semua pemasok.

Dalam hal ini perubahan-perubahan kecil di dalam perjanjian tentunya dapat dilakukan, namun hal ini dapat dilakukan dlam dokumen yang terdiri dari beberapa puluh halaman. Kemudian untuk memudahkan pengelolaan hubungan, semua orang yang ada di departemen perusahaan harus tahu bagaimana bentuk perjanjian tersebut.

5. Evaluasi Risiko

Perusahaan harus meneliti pemasok sebelum mereka melakukan bisnis dengan mereka untuk memastikan mereka stabil secara finansial. Bisnis perusahaan harus selalu mencari referensi pemasok untuk menanyakan tentang masalah tertentu yang mungkin dimiliki perusahaan. Menanyakan referensi bagaimana pemasok menangani peningkatan kapasitas, apakah mereka konsisten dengan waktu pengiriman dan kualitas dari produk yang mereka kirimkan, apakah pemasok akan memberikan informasi penting sehubungan dengan produk, tingkat layanan purna jual, dan lain-lain. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memahami manajemen risiko tersebut. Mengevaluasi risiko sebelum menjalin kerja sama dengan pemasok dapat mengurangi ketidakpastian di kemudian hari.

Perbedaan Distributor dengan Pemasok Adalah ?

Seperti yang telah kita bahas di atas, pemasok adalah orang atau perusahaan yang memasok produk atau jasa ke pada perusahaan lain, sedangkan distributor biasanya yang akan menjualnya ke pedagang besar atau pengecer. Pemasok juga dapat menjadi produsen produk dan distributor produk. Lebih sering mereka tidak dapat mengambil beban kerja tambahan distribusi sehingga mereka melakukan outsourcing kegiatan ini ke perusahaan lain.

Distributor, di sisi lain, sumber produk yang mereka edarkan dari pemasok dan menjualnya ke pedagang besar atau pengecer dengan harga yang sedikit lebih tinggi untuk mendapatkan sedikit keuntungan bagi diri mereka sendiri. Perbedaan utama antara kedua kelompok ini adalah bahwa yang satu bekerja lebih erat dengan pabrikan (pemasok), dan yang lainnya bekerja erat dengan pengecer (distributor).

Apa yang Membuat Pemasok Menjadi Baik?

Sebagian besar perusahaan yang sedang berkembang biasanya akan fokus pada satu sifat pemasok mereka: harga. Harga tentu saja adalah hal yang sangat penting ketika Anda memilih pemasok yang menemani Anda saat Anda mengembangkan perusahaan. Memang kadang-kadang biaya yang dibutuhkan perusahaan untuk keperluan dengan pemasok cenderung lebih banyak daripada permintaan dari pembeli produk atau layanan dari perusahaan.

Tapi perlu diingat juga, bahwa pemasok juga berbisnis untuk menghasilkan uang. Jika Anda meminta potongan harga untuk setiap tagihan atau Anda tidak bisa melakukan pembayaran tepat waktu, jangan kaget jika tiba-tiba mereka memutuskan untuk berhenti menjadi pemasok untuk perusahaan Anda.

Setelah harga, keandalan mungkin merupakan faktor kunci yang harus dicari dari pemasok. Pemasok yang baik akan mengirimkan barang dalam jumlah yang tepat, seperti yang dijanjikan, tepat waktu sehingga mereka tiba dalam kondisi yang baik. Untuk tujuan ini Anda bisa mencari pemasok besar dan handal.

Perusahaan-perusahaan ini memiliki sumber daya untuk dicurahkan ke sistem dan sumber cadangan sehingga, jika terjadi kesalahan, mereka masih dapat memenuhi tanggung jawab mereka kepada perusahaan. Namun, bukan berarti Anda bisa meremehkan pemasok kecil. Jika Anda pelanggan besar dari sebuah perusahaan kecil, Anda akan mendapatkan lebih banyak perhatian dan layanan serta keandalan yang lebih baik daripada jika Anda adalah pelanggan kecil dari pemasok besar.

Anda juga harus mempertimbangkan memecah pesanan Anda di antara dua perusahaan kecil. Ini dapat memberi Anda cadangan jika terjadi masalah pada salah satu pemasok tersebut. Stabilitas adalah indikator kunci lainnya.

Anda tentunya ingin berbisnis dengan vendor yang sudah lama berkecimpung di bidangnya dan melakukannya tanpa mengubah bisnis setiap beberapa tahun. Perusahaan yang memiliki eksekutif senior yang sudah berpengalaman adalah pertanda baik lainnya, dan reputasi yang kuat dengan pelanggan lain merupakan indikator yang menjanjikan bahwa perusahaan itu stabil. Selain itu, perhatikan juga tanda-tanda lainnya dari vendor, seperti pengiriman yang tiba lebih awal dari yang Anda minta – ini bisa menjadi tanda vendor yang kekurangan pesanan dan perlu secepatnya mendapatkan penghasilan.

Jangan lupa lokasinya. Barang dagangan yang dipesan dari pemasok yang jauh dapat membutuhkan waktu lama untuk sampai ke perusahaan Anda dan menghasilkan biaya pengiriman tambahan. Cari tahu berapa lama kiriman akan tiba di perusahaan Anda. Jika Anda cenderung membutuhkan sesuatu dengan cepat, pemasok yang jauh dapat menjadi masalah. Anda juga perlu menentukan kebijakan pengiriman pemasok sebelum Anda memesan.

Jika Anda memesan dalam jumlah tertentu misalnya, Anda mungkin mendapatkan gratis ongkos kirim. Anda mungkin dapat menggabungkan dua atau lebih pesanan menjadi satu untuk menghemat biaya pengiriman. Lebih baik lagi, temukan pemasok yang sebanding dengan lokasi yang lebih dekat ke rumah untuk menghemat biaya dan fleksibilitas pemesanan.

Yang terakhir, ada segudang sifat yang umumnya bisa disebut kompetensi. Anda akan menginginkan pemasok yang dapat menawarkan produk dan layanan terbaru dan paling canggih. Mereka harus memiliki karyawan yang terlatih untuk menjual dan memperbaiki barang-barang mereka. Mereka harus dapat menawarkan kepada Anda berbagai persyaratan keuangan yang menarik untuk pembelian. Dan mereka harus memiliki sikap realistis terhadap pelanggan mereka, sehingga bisa membantu Anda untuk mengembangkan bisnis.
[business-about]

 

https://id.theastrologypage.com/supplier-relationship-management#menu-1

http://repository.iainkudus.ac.id/2890/2/5.%20BAB%20II.pdf

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI

"Manajemen insiden dan permintaan layanan"