contoh skenario film pendek
NAMA : MUHAMAD SYAHRUSSAUM NUGROHO
NPM : 10120680
KELAS : 2KA23
TUGAS V-CLASS M12
Judul : Lima
Nol-Nol
Tokoh :
1. Budi : pelajar SD,
jujur, lugu, periang, anak tukang parkir
2. Pak Kardi : Tukang
parkir, ayah Budi, pekerja keras, jujur, ulet
3. Tukang Parkir :
Tidak jujur, keras dan tidak bertanggung jawab
4. Penjual Buku :
sederhana, bijaksana
Sinopsis :
Budi sudah dua kali melihat Ayahnya membayar uang parkir motor pada
lokasi yang berbeda sebesar Rp 1000. Seharusnya tarif parkir adalah Rp 500
tetapi tidak juga diberi kembalian. Budi pernah mencoba meminta kembalian
sampai ia mengancam akan melaporkan tukang parkir kepada KPK.
Budi berpikir bahwa tukang parkir banyak yang berlaku tidak jujur begitu
juga dengan ayahnya. Akhirnya Budi tahu, ayahnya merupakan tukang parkir yang
jujur dan ia merasa bangga menjadi anak seorang tukang parkir.
Naskah :
EXT. Di teras rumah Pak Kardi pada siang hari
Terlihat Budi sepulang sekolah melepas sepatunya sambil membaca koran
yang ada di atas meja. Koran tersebut berisi berita mengenai KPK.
EXT. Depan toko bangunan pada sore hari
Tampak Pak Kardi sedang keluar dari toko bangunan lalu bunyi peluit
tukang parkir terdengar. Pak Kardi meminta Budi membawakan barang bawaannya.
Pak Kardi : Ayo Budi!
Budi : Baik Pak (terdengar suara peluit kemudian Pak Kardi memberikan
selembar uang Rp.1000 kepada tukang parkir. Tukang parkir tidak memberikan
kembalian hingga akhirnya Pak Kardi bergegas pergi menggunakan motornya. Budi
melihat ayahnya yang tidak mendapat uang kembalian parkir)
Pak Kardi : Ayo Budi!
Budi : Yah, uang parkir tadi kenapa tidak mendapat kembalian?
Pak Kardi : Sudah tidak apa-apa. Ayo !
Budi : Tapi tukang parkir itu tidak jujur Yah. Parkir hanya Rp 500 bukan
Rp 1000.
Pak Kardi : Sudah…sudah. Kamu ini masih kecil belum tahu apa-apa.
EXT. Depan rumah Pak Kardi pada sore hari
Pak Kardi sedang membersihkan motornya kemudian Budi keluar dari dalam rumah
dan menghampiri ayahnya.
Budi : KPK itu siapa Yah? Kepala daerah kok banyak yang ditangkap.
Pak Kardi : KPK itu aparat negara, kepala daerah yang ditangkap itu
karena mereka menggunakan uang rakyat yang bukan haknya.
Budi : Berarti tukang parkir kemarin juga menggunakan bukan haknya. Apa
perlu kita laporkan ke KPK Yah?
Pak Kardi : (tertawa) Kamu tahu apa soal KPK. Sudah mandi sana keburu
sore nanti.
Budi : Baik Yah.
EXT. Depan Toko Buku pada sore hari
Pak Kardi dan Budi keluar dari toko buku sambil mengambil uang dari
sakunya tapi tidak menemukan uang receh.
Pak Kardi : Budi, ada uang receh lima ratusan?
Budi : Adanya seribu rupiah Yah.
Pak Kardi : Yaudah itu saja seadanya untuk bayar parkir.
Budi : Paling tidak dikasih kembalian lagi
Setelah membayar parkir, Pak Kardi mengajak Budi pergi namun Budi hanya
terdiam.
Budi : Pak, kembaliannya mana? (sambil menyodorkan tangannya ke tukang
parkir)
Tukang Parkir : Tidak ada kembaliannya, ini uangnya besar semua.
Budi : Beneran Pak? Jangan berbohong ya…
Tukang Parkir : Kalau tidak percaya lihat sendiri ini,
Budi : Lha terus bagaimana?
Pak Kardi: Sudah Budi, ayo kita pulang saja.
Budi : Sebentar Yah, tukang parkir ini tidak jujur. Mau saya laporkan ke
KPK saja.
Tukang Parkir : (mendengar perkataan Budi). Maksud kamu apa bicara
seperti itu?
Pak Kardi : Sudah Pak sudah…Seharusnya saya yang protes karena tidak
diberi uang kembalian parkir.
Penjual Buku : (mendekati Pak Kardi) Ada apa pak? Saya perhatikan kok
ada keributan.
Budi : Ini Pak, uang parkir ayah saya tidak diberi kembalian oleh tukang
parkir.
Penjual Buku : Oh begitu ya, maaf ya Pak Parkir. Bukannya saya mau ikut
campur tapi lebih baik jangan mengambil yang bukan hak kita. Tidak bagus
bertindak korupsi.
Tukang parkir mengangguk dan mendengarkan penjelasan penjual buku.
Pak Kardi : Terima kasih pak atas penjelasannya. Saya pamit dulu.
EXT. Teras rumah Pak Kardi pada sore hari
Budi sedang belajar dan Pak Kardi sedang membersihkan motornya.
Pak Kardi : Ada PR ya Bud? Kok serius sekali.
Budi : Iya Yah. PR Matematika besok harus dikumpulkan.
Budi : Budi mau minta maaf, gara-gara Budi ayah jadi bertengkar dengan
tukang parkir.
Pak Kardi : Tidak apa-apa Bud (mengusap kepala Budi)
Budi : Apa semua tukang parkir seperti itu Yah?
Pak Kardi : Bud, tidak semua tukang parkir itu tidak jujur. Seperti
ayahmu ini yang berusaha tidak mengambil hak orang lain meskipun hanya seorang
tukang parkir.
Budi : Budi tahu kok, kalau ayah pekerjaannya berat.
Pak Kardi : Makanya nanti kamu harus jadi orang yang jujur agar
dipercaya banyak orang.
Budi : Tapi Budi bangga jadi anak tukang parkir yang jujur jadi tidak
takut ditangkap KPK.
Pak Kardi : Budi..Budi (sambil tersenyum).
sumber:
https://wahyublahe.id/contoh-naskah-film-pendek/#Contoh_Naskah_Film_Pendek_Motivasi
Komentar
Posting Komentar