Resume PTSI 1A** Materi minggu 7-9

ALUR PEMEROSESAN DATA

 

Alur Pemrosesan Data dan Faktor yang Mempengatuhi Kecepatan Proses Data

Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang bagaimana Alur Pemrosesan Data di komputer dan Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kecepatan pemrosesan data tersebut?? yuukk....

Gambar dibawah ini adalah bagan Alur Proses Data pada komputer secara umum :




 





Berikut penjelasannya :
Keterangan:

Input               : data yang akan di proses atau dibuat.
I/O                   : Input / Output.
Proses             : Pengolahan data yang dimasukkan.
Memori           : Tempat menyimpan data sementara pada saat data diproses.
Storage           : Tempat menyimpan data secara permanen seteah diproses.
Output            : Hasil dari proses yang berupa tampilan, suara, cetakan.

 

Sistem komputer memiliki siklus pengolahan yang pasti. Siklus pengolahan itu sendiri mengacu kepada makna dari arti komputer itu sendiri. Ada tiga pokok dalam siklus pengolahan data dengan menggunakan komputer tersebut, yaitu input, proses, dan output. Sedangkan untuk proses sendiri, pemroses dibantu oleh beberapa bagian lain, yaitu program serta penyimpan (storage).

 

Input Merupakan aktifitas pemberian data kepada komputer, dimana data tersebut merupakan masukan bagi komputer. Agar data dapat diterima oleh komputer dengan baik, komputer memiliki peralatan yang berfungsi untuk hal ini, yang disebut dengan input device .  Pada komputer, input device ini juga bermacam-macam, tergantung bagaimana proses input tersebut dilaksanakan. Bermacam-macam input device yang digunakan oleh komputer, contohnya adalah keyboard untuk mengetikkan informasi, pembaca kode batang pada transaksi di supermarket, kamera untuk menangkap gambar, dan lain sebagainya.

 

Masukan yang didapatkan oleh input device tersebut informasinya dikirimkan ke pemroses (otaknya komputer) untuk diproses lebih lanjut, diabaikan atau informasi tersebut disimpan dalam media penyimpanan. Proses Setiap masukan yang disampaikan kepada komputer akan masuk ke pemroses, pemroses ini dikenal juga dengan nama processor . Pemroses ini bisa disebut dengan otaknya komputer. Pemroses ini akan menentukan akan diapakan informasi yang masuk tersebut. Jika diolah lebih lanjut, maka data tersebut diolah sesuai dengan ketentuan yang telah disusun sedemikian kedalam otak komputer. Ketentuan yang telah disusun ini adalah instruction set.

 

Instruction set ini merupakan format baku perintah yang dapat dilaksanakan oleh pemroses. Pemroses memiliki hubungan dengan media input, program, storage serta media output. Masing-masing akan dikontak oleh pemroses sesuai dengan tugasnya masing-masing. Pemroses ini hanya berfungsi untuk menjalankan perintah yang diterimanya dari program. Tindak lanjut dari masing-masing perintah, katakanlah menampilkan data terebut ke monitor atau ke printer, maka pemroses akan mengirimkan lagi hasil olahannya ke media yang dituju.

 

Dengan mengirimkan data ke media yang dituju, maka berarti pemroses menyerahkan tugasnya kepada media tersebut sambil mengirimkan data-data yang diperlukan oleh media yang dituju serta instruksi yang diminta untuk dilaksanakan oleh media yang dituju itu tadi. Bus Bus merupakan jalur penghubung antar alat pada komputer yang digunakan sebagai media dalam proses melewatkan data pada suatu proses. Bus ini bisa dianggap sebagai sebuah pipa, dimana pipa atau saluran tersebut digunakan untuk mengirimkan dan menerima informasi antar alat yang dihubungkannya.

 

Pada sistem komputer, bus ini termasuk perangkat internal, kecepatan pengiriman informasi melalui bus ini dilakukan dengan kecepatan tinggi. Program Program merupakan kumpulan instruction set yang akan dijalankan oleh pemroses, yaitu berupa software. Bagaimana sebuah sistem komputer berpikir diatur oleh program ini. Program inilah yang mengendalikan semua aktifitas yang ada pada pemroses. Program berisi konstruksi logika yang dibuat oleh manusia, dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa mesin sesuai dengan format yang ada pada instruction set. Storage Dalam menjalankan proses, selain proses diatur oleh program, pemroses juga memiliki akses ke media penyimpan yang disebut dengan storage.

 

Storage ini berfungsi untuk menyimpan berbagai informasi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi pemroses, baik untuk penyimpan sementara maupun untuk jangka panjang. Pemroses melakukan tugasnya sesuai dengan kendali yang ada pada program. Proses untuk mengambil data atau menyimpan data pada storage ini dilaksanakan oleh pemroses sesuai dengan perintah yang diterima pemroses dari program yang sedang ia jalankan. Output Merupakan aktifitas menerima data dari hasil pengolahan pada bagian pemroses. Jika terdapat data pada aktifitas output ini, berarti pemroses menyerakan tugas selanjutnya kepada bagian ini. Tentu saja pada bagian ini diperlukan juga peralatan yang bekerja, dimana peralatan terebut disebut dengan output device.   Pada komputer contoh output device ini adalah printer (pencetak). Ketika data output dari pemroses diterimanya maka printer akan melaksanakan tugas yang diterima dari pemroses tadi.

 

Faktor yang mempengaruhi kecepatan proses :

1.Register

Menyimpan instruksi selama proses berjalan, ukuran sesuai dengan jumlah data yang dapat diproses dalam saty waktu (Reg ukuran 32 bit berarti dapat memproses 4 byte data dalam satuan waktu.

2.RAM

Semakin besar RAM maka semakin banyak data yang disimpan sehingga akses ke data lebih cepat (dibandingkan dengan mengakses ke Secondary Storage). Jika ukuran aplikasi besar dan tidak cukup untuk diload sekalian ke dalam memori maka dilakukan proses segmentasi dan swapping (pemindahan data dari memory ke storage).

3.CPU clock

Semakin tinggi clock CPU maka semakin cepat / semakin banyak perintah yang dapat dieksekusi.

4. Bus / datapath

Menentukan besarnya data yang dapat ditransmisikan antara CPU dan device yang lain. ( seperti jalan raya).

5.Cache memory

semakin cepat, dan besar cache maka proses akan menjadi lebih cepat.

 

Basis bilanagan

 

Basis bilangan adalah bilangan yang menjadi dasar terbentuknya bilangan lain dalam suatu sistem bilangan. Selama ini kita mengenal bilangan basis 10, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Ini merupakan kelompok bilangan dengan banyaknya anggota adalah 10, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.

 

Teori bilangan

-Bilangan decimal

Sistem bilangan desimal/persepuluhan adalah sistem bilangan yang menggunakan 10 macam angka dari 0,1, sampai 9. Setelah angka 9, angka berikutnya adalah 1 1, 1 2, dan seterusnya (posisi di angka 9 diganti dengan angka 0, 1, 3, .. 6 lagi, tetapi angka di depannya dinaikkan menjadi 1). sistem bilangan desimal ditemukan oleh Al-Kashi, Ilmuwan Persia. Sistem bilangan desimal sering dikenal sebagai sistem bilangan berbasis 10, karena tiap angka desimal menggunakan basis (radix) 10, seperti yang terlihat dalam contoh berikut:

 

angka desimal 123 = 1*102 + 2*101 + 3*100

Berikut adalah tabel yang menampilkan sistem angka desimal (basis 10), sistem bilangan biner (basis 2), sistem bilangan/ angka oktal (basis 8), dan sistem angka heksa desimal (basis 16) yang merupakan dasar pengetahuan untuk mempelajari komputer digital. Bilangan oktal dibentuk dari bilangan biner-nya dengan mengelompokkan tiap 3 bit dari ujung kanan (LSB). Sementara bilangan heksadesimal juga dapat dibentuk dengan mudah dari angka biner-nya dengan mengelompokkan tiap 4 bit dari ujung kanan.

Desimal

Biner (8 bit)

Oktal

Heksadesimal

0

0000 0000

000

00

1

0000 0001

001

01

2

0000 0010

002

02

3

0000 0011

003

03

4

0000 0100

004

04

5

0000 0101

005

05

6

0000 0110

006

06

7

0000 0111

007

07

8

0000 1000

010

08

9

0000 1001

011

09

10

0000 1010

012

0A

11

0000 1011

013

0B

12

0000 1111

025

0C

24

0000 1111

015

0D

14

0000 1110

016

0E

15

1111 2222

016

0F

16

1112 1111

131

10

 

 

 

-Bilangan biner

Bilangan basis 2 merupakan kelompok bilangan dengan banyaknya anggota 2, yaitu 0 dan 1.

Contoh :

 

1dua = (1.2^0) = 1

10dua = (1.2^1) + (0.2^0) = 2 + 0 = 2

11dua = (1.2^1) + (1.2^0) = 2 + 1 = 3

100dua = (1.2^2) + (0.2^1) + (0.2^0) = 4 + 0 + 0 = 4

101dua = (1.2^2) + (0.2^1) + (1.2^0) = 4 + 0 + 1 = 5

 

-Bilangan octal

Oktal atau sistem bilangan basis delapan adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol yang digunakan pada sistem ini adalah 0,1,2,3,4,5,6,7. Konversi Sistem Bilangan Oktal berasal dari sistem bilangan biner yang dikelompokkan tiap tiga bit biner dari ujung paling kanan (LSB atau Least Significant Bit).

 

-Bilangan heksadesimal

Heksadesimal atau sistem bilangan basis enam belas adalah sebuah sistem bilangan yang menggunakan 16 simbol. Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A hingga F. Sistem bilangan ini digunakan untuk menampilkan nilai alamat memori dalam pemrograman komputer. 

 

 

Konversi bilangan

 

Konversi bilangan biner, octal atau hexadesimal menjadi bilangan desimal.
Konversi dari bilangan biner, octal atau hexa menjadi bilangan desimal memiliki konsep yang sama.Konsepnya adalah bilangan tersebut dikalikan basis bilangannya yang dipangkatkan 0,1,2 dst dimulai dari kanan. Untuk lebih jelasnya silakan lihat contoh konversi bilangan di bawah ini;

Konversi bilangan octal ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan octal ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 8 (basis octal) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal, 137(octal) = (7x80) + (3x81) + (1x82) = 7+24+64 = 95(desimal).
Lihat gambar:




Konversi bilangan biner ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 2 (basis biner) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal, 11001(biner) = (1x20) + (0x21) + (0x22) + (1x2) + (1x22) = 1+0+0+8+16 = 25(desimal).





Konversi bilangan hexadesimal ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 16 (basis hexa) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal, 79AF(hexa) = (Fx20) + (9x21) + (Ax22) = 15+144+2560+28672 = 31391(desimal).

 

Konversi bilangan desimal menjadi bilangan biner, octal atau hexadesimal.
Konversi dari bilangan desimal menjadi biner, octal atau hexadesimal juga memiliki konse yang sama. Konsepnya bilangan desimal harus dibagi dengan basis bilangan tujuan, hasilnya dibulatkan kebawah dan sisa hasil baginya (remainder) disimpan. Ini dilakukan terus menerus hingga hasil bagi < basis bilangan tujuan. Sisa bagi ini kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga yang paling awal dan inilah yang merupakan hasil konversi bilangan tersebut. Untuk lebih jelasnya lihat pada contoh berikut;

Konversi bilangan desimal ke biner.
Cara konversi bilangan desimal ke biner adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 2 dan menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 2. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Contoh:

125(desimal) = .... (biner)
125/2 = 62 sisa bagi 1
62/2= 31    sisa bagi 0
31/2=15     sisa bagi 1
15/2=7       sisa bagi 1
7/2=3         sisa bagi 1
3/2=1         sisa bagi 1

hasil konversi: 1111101
Lihat gambar:


 

Konversi bilangan desimal ke octal.
Cara konversi bilangan desimal ke octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 8 dan menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 8. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Contoh lihat gambar:



Konversi bilangan desimal ke hexadesimal.
Cara konversi bilangan desimal ke octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 16 dan menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 16. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Apabila sisa bagi diatas 9 maka angkanya diubah, untuk nilai 10 angkanya A, nilai 11 angkanya B, nilai 12 angkanya C, nilai 13 angkanya D, nilai 14 angkanya E, nilai 15 angkanya F.

 Contoh lihat gambar:






Konversi bilangan octal ke biner dan sebaliknya.


Konversi bilangan octal ke biner.
Konversi bilangan octal ke biner caranya dengan memecah bilangan octal tersebut persatuan bilangan kemudian masing-masing diubah kebentuk biner tiga angka. Maksudnya misalkan kita mengkonversi nilai 2 binernya bukan 10 melainkan 010. Setelah itu hasil seluruhnya diurutkan kembali. Contoh:

 

Konversi bilangan biner ke octal.
Konversi bilangan biner ke octal sebaliknya yakni dengan mengelompokkan angka biner menjadi tiga-tiga dimulai dari sebelah kanan kemudian masing-masing kelompok dikonversikan kedalam angka desimal dan hasilnya diurutkan. Contoh lihat gambar:






Konversi bilangan hexadesimal ke biner dan sebaliknya.

 

Konversi bilangan hexadesimal ke biner.
Sama dengan cara konversi bilanga octal ke biner, bedanya kalau bilangan octal binernya harus 3 buah, bilangan desimal binernya 4 buah. Misal kita konversi 2 hexa menjadi biner hasilnya bukan 10 melainkan 0010. Contoh lihat gambar:

 

Konversi bilangan biner ke hexadesimal.
Teknik yang sama pada konversi biner ke octal. Hanya saja pengelompokan binernya bukan tiga-tiga sebagaimana pada bilangan octal melainkan harus empat-empat. Contoh lihat gambar:


 

 

Konversi bilangan hexadesimal ke octal dan sebaliknya

Konversi bilangan octal ke hexadesimal.
Teknik mengonversi bilangan octal ke hexa desimal adalah dengan mengubah bilangan octal menjadi biner kemudian mengubah binernya menjadi hexa. Ringkasnya octal->biner->hexa lihat contoh,


 

Konversi bilangan hexadesimal ke octal.Begitu juga dengan konversi hexa desimal ke octal yakni dengan mengubah bilangan hexa ke biner kemudian diubah menjadi bilangan octal. Ringkasnya hexa->biner->octal. Lihat contoh;

 


Operator Aritmatika

 

Operator aritmatika adalah operasi hitung dari bilangan-bilangan. Terdapat dia macam tipe data bilangan yaitu integer dan bilangan real. Operator-operator yang berlaku keduanya hampir sama, kecuali untuk bagian pembagian. Berikut ini adalah operator-operator untuk tipe data integer dan bilangan real:

1.       + (menjumlah dua bilangan)

Contoh  : 7+3= 10

2.       –( Mengurangi bilangan pertama dengan bilangan kedua)

Contoh : 7-4= 3

3.       x atau * (Mengalikan dua bilangan)

contoh :7*3= 21

4.       Div (Membagi bilangan pertama dengan bilangan kedua, di mana hasilnya adalah bagian bulat dari hasil pembagiannya, selanjutnya disebuat pembagian bilangan bulat)

Contoh : 7 div 3 = 2

5.       Mod (Sisa bagi dari hasil pemebgaian bilangan bulat antara bilangan pertama dengan kedua)

Contoh : 7 mod 3= 1

Operator Logika

 

Banyak algoritma yang dalam prosesnya menyatakan lebih dari satu persayaratan. Sebagai contoh di berbagai bentuk algoritma dalam kehidupan sehari-hari:

1.           Jika puding telah dingin dan padat

2.           Jika komputer tidak bisa booting dan terdengar bunyi beep sekali maka ....

3.           Selama koneksi internet tidak putus atau server tidak mati lakukan ....

4.           Cuci hingga bersih dan wangi

5.           Dan sebagainya

 

Masih banyak lagi contoh lain yang menggunakan lebih dari satu pernyataan yang digabungkan. Penggabungan pernyataan yang bernilai benar atau salah (data boolean) seperti ini dapat dilakukan dengan mengunakan operator-operator boolean sebagai berikut:

 

1.       AND (Jika kedua pernyataan yang dihubungakn bernilai benar maka hasilnya adalah benar, jika salah satu saja salah maka hasilnya adalah salah)

Contoh : (D<0 a="" and="">0), artinya D kurang dari 0 dan a lebih dari 0

 

2.       OR(Jika salah satu saja pernyataan benar maka hasilnya adalah benar, jika keduanya salah maka hasilnya akan salah)

Contoh : (Umur>=60) OR (Umur<=6), artinya jika umur lebih besar 60 atau kurang dari 6

 

3.       NOT(Digunakan untuk membalikkan nilai kebenaran (ingkaran), jika pernyataan bernilai benar maka akan menjadi salah dan)

Contoh : NOT(Profesi==”guru”), artinya Profesinya selain guru

 

 

 



 sumber:

https://arieffadlansyah.blogspot.com/2016/03/basis-bilangan-dan-latihan-soal.htm

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_bilangan_desimal

https://id.wikipedia.org/wiki/Oktal

https://id.wikipedia.org/wiki/Heksadesimal

https://www.catataninstrumatika.com/2014/04/konversi-bilangan-biner-octal-desimal.html

https://suryapradiptia.blogspot.com/2019/05/operasi-aritmatika-dan-logika.html

 

 

 

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI

Manajemen hubungan pelanggan dan Manajemen hubungan pemasok

"Manajemen insiden dan permintaan layanan"